Alasan di Balik Penundaan Wajib Sertifikasi Halal
Penundaan ini bertujuan untuk memberi pelaku UMK kesempatan lebih lama untuk mempersiapkan diri, termasuk untuk mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi halal. Menurut Menteri Agama, kebijakan ini akan melindungi pelaku usaha agar tidak menghadapi risiko sanksi administratif atau persoalan hukum akibat ketidakmampuan memperoleh sertifikasi halal tepat waktu.
Penundaan ini juga memberi ruang bagi pemerintah untuk menyusun payung hukum bersama dengan kementerian terkait, seperti Kemenko Perekonomian dan Kementerian Koperasi dan UKM.
Keputusan ini memberi keuntungan strategis bagi UMK, khususnya di sektor makanan dan minuman, agar tetap dapat beroperasi sembari mempersiapkan proses sertifikasi. Hal ini juga menunjukkan keberpihakan pemerintah dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan usaha masyarakat.
Pemerintah telah memutuskan untuk menunda pemberlakuan kewajiban sertifikasi halal bagi produk makanan dan minuman yang diproduksi oleh usaha mikro dan kecil (UMK). Awalnya, peraturan ini akan diberlakukan pada 18 Oktober 2024, tetapi kini diperpanjang hingga Oktober 2026. Keputusan ini diambil dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada 15 Mei 2024 di Istana Presiden, Jakarta. Kebijakan ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap pelaku UMK, yang menjadi bagian penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia.
Tantangan dan Persiapan Sertifikasi Halal bagi UMK
Akan diadakan seminar “Persiapan Sertifikasi Halal UMKM Makanan” pada 19 November 2024. Seminar ini akan membahas dasar-dasar sertifikasi halal, identifikasi produk non-halal, persiapan SOP, dan dokumen registrasi sertifikat halal. Seminar ini merupakan lanjutan dari rangkaian program edukasi UMKM dalam membangun merek makanan halal.
Sertifikasi halal bagi UMK telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal, yang menetapkan tahap awal kewajiban sertifikasi halal sejak 17 Oktober 2019. Dengan adanya perpanjangan hingga Oktober 2026, UMK kini memiliki waktu lebih banyak untuk mengurus persiapan registrasi sertifikasi halal yang membutuhkan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), dokumen administrasi, serta penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Kolaborasi Pemerintah untuk Meningkatkan Fasilitas Sertifikasi Halal
Di samping itu, pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku usaha untuk mengurus sertifikasi halal, mulai dari menurunkan tarif sertifikasi hingga mempercepat layanan digital. BPJPH juga membentuk ekosistem halal yang lebih inklusif dengan memperbanyak Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), membentuk Lembaga Pelatihan Jaminan Produk Halal (LP3H), serta melatih puluhan ribu Pendamping Proses Produk Halal (P3H) dan Auditor Halal. Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses sertifikasi halal bagi UMK dapat berjalan lancar dan efektif.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama, Muhammad Aqil Irham, menegaskan bahwa pemerintah akan memanfaatkan waktu penundaan ini untuk memperkuat sinergi antar kementerian, lembaga, serta pemangku kepentingan dalam hal fasilitasi pembiayaan, layanan yang terintegrasi, dan pembinaan sertifikasi halal. BPJPH selama ini mengalami kendala anggaran dalam membiayai sertifikasi halal bagi UMK yang mengajukan self declare.
Amazy Frozen Food: Kesempatan Usaha Frozen Food Halal
Amazy Frozen Food adalah salah satu pelaku usaha yang memanfaatkan sertifikasi halal untuk meningkatkan kredibilitas dan daya saingnya. Sebagai merek restoran cepat saji lokal yang halal, Amazy juga membuka kesempatan bisnis untuk agen, reseller, dan maklon frozen food halal dengan meluncurkan Amazy Frozen Food. Hal ini sangat relevan bagi para pengusaha yang ingin terjun dalam bisnis makanan beku, khususnya dalam kategori halal, mengingat pasar makanan beku terus meningkat, terutama di era setelah pandemi.
Amazy Frozen Food menyediakan kemitraan frozen food halal yang meliputi produk-produk beku berkualitas dan aman untuk bahan baku di berbagai jaringan restoran, kafe, dan catering. Melalui sertifikasi halal, Amazy memastikan bahwa seluruh produknya tidak hanya lezat, tetapi juga terjamin kualitasnya sesuai standar halal.
Tantangan Sertifikasi Halal dan Langkah Persiapan bagi UMK Makanan
UMK di sektor makanan dan minuman memiliki tantangan unik dalam mempersiapkan sertifikasi halal, karena prosesnya membutuhkan komitmen dalam hal administrasi, prosedur, dan dokumentasi yang memadai. Sertifikasi halal bukan hanya sekadar izin atau label, melainkan jaminan bahwa seluruh proses produksi, mulai dari bahan baku hingga distribusi, bebas dari unsur haram dan memenuhi prinsip-prinsip kehalalan.
Beberapa langkah penting dalam persiapan sertifikasi halal meliputi:
- Pengertian Sertifikat Halal dan Urgensinya: Pemahaman tentang pentingnya sertifikat halal sebagai nilai tambah bagi produk dan cara melindungi konsumen.
- Identifikasi Produk Non-Halal dan Turunannya: Mengetahui bahan-bahan dan proses yang mungkin mengandung unsur haram.
- Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH): Sistem ini penting untuk memastikan setiap tahap produksi dapat dipertanggungjawabkan secara halal.
- Persiapan SOP dan Dokumen Registrasi: Persiapan administrasi dan SOP adalah langkah kunci untuk memastikan kelancaran proses sertifikasi halal.
Seminar UMKM Halal: Mempersiapkan Usaha untuk Sertifikasi Halal
Bagi pelaku UMK yang ingin meningkatkan pemahaman mereka tentang proses sertifikasi halal, Amazy Family Resto mengadakan seminar pada tanggal 19 November 2024 di Jakarta Selatan. Seminar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya sertifikasi halal serta tata cara memperoleh sertifikat halal.
Informasi lebih lanjut dan pendaftaran untuk seminar ini dapat diakses melalui tautan berikut: Pendaftaran Seminar Halal UMKM.
Sertifikasi Halal sebagai Strategi Daya Saing UMK
Dengan memperpanjang masa kewajiban sertifikasi halal hingga Oktober 2026, pemerintah memberikan ruang bagi pelaku UMK untuk bersiap secara matang. Langkah ini memungkinkan UMK makanan dan minuman untuk memperkuat strategi daya saingnya di pasar domestik dan internasional. Sertifikasi halal tak hanya memberikan jaminan kualitas kepada konsumen, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas di kalangan konsumen Muslim, baik di dalam negeri maupun di negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim.
Dalam upaya membantu pelaku usaha makanan dan minuman di Indonesia, Amazy terus mendukung kemajuan UMK dengan membuka kemitraan dan peluang bisnis dalam berbagai bentuk. Selain agen dan reseller, Amazy juga membuka peluang bagi mitra yang tertarik menjalankan bisnis maklon frozen food halal, serta franchise restoran cepat saji halal.
Berbagai produk Amazy Frozen Food seperti Chicken Nugget, Fried Chicken, Chicken Katsu, Shabu Suki, Ekkado, Fishroll, Beef Patty, Chicken Patty, Topokki, Corndoc, dan masih banyak lagi bisa Kamu temukan di Produk Amazy Frozen Food
Bersama Amazy, pengusaha frozen food pemula maupun yang sudah memiliki jaringan distribusi bisa tumbuh bersama. Bagi pemula, menjadi reseller atau dropshipper frozen food adalah pilihan yang tepat karena tidak membutuhkan banyak modal, risiko lebih rendah, dan lebih mudah. Amazy Frozen Food membuka peluang reseller dengan modal minim yaitu dimulai dari Rp500.000,- saja. Amazy juga menyediakan paket agen yang lengkap dengan 1 unit freezer untuk mitra yang siap dengan skala usaha yang lebih tinggi.
Untuk info lebih lengkap menganai seminar, paket usaha agen dan reseller frozen food, serta franchise makanan cepat saji lokal, silakan hubungi kontak di bawah ini.
PT Magfood Amazy Internasional
Jalan Duren Tiga Raya No. 46 Pancoran, Jakarta Selatan, Indonesia 12760
Phone: +6221 7919 3162 / 79195134
Fax: +6221 7919 5364
Hotline: +62816866251 / +628111347161
Email: magfood@cbn.net.id
