Selama beberapa tahun terakhir, istilah ultra processed food atau makanan ultra-proses semakin sering terdengar, terutama di tengah meningkatnya tren hidup sehat. Banyak masyarakat kini mulai memerhatikan label “alami”, “tanpa pengawet”, atau “minim proses” dalam setiap produk pangan yang mereka konsumsi. Sayangnya, ada kesalahpahaman yang cukup umum: semua frozen food dianggap sebagai makanan ultra-proses.
Padahal, tidak semua produk beku masuk ke kategori tersebut. Ada perbedaan mendasar antara processed food (makanan olahan) dan ultra processed food (makanan olahan ultra), baik dari sisi bahan, teknik pengolahan, maupun tujuannya. Bahkan, banyak produk frozen food seperti ayam karaage atau katsu buatan Amazy justru masih tergolong makanan olahan sehat karena dibuat dari bahan segar dan bumbu alami tanpa bahan pengawet.
Mari kita luruskan bersama mitos ini.
Memahami Arti “Processed Food” dan “Ultra Processed Food”
Secara sederhana, semua makanan yang telah mengalami perubahan dari bentuk aslinya melalui proses fisik, kimia, atau biologis bisa disebut processed food. Tujuannya beragam—mulai dari memperpanjang umur simpan, meningkatkan rasa, mempercantik tampilan, hingga mempermudah penyajian.
Contoh processed food sangat luas, misalnya:
- Sayuran beku atau kaleng,
- Daging ayam fillet yang dibumbui,
- Roti tawar,
- Keju, dan
- Produk daging olahan seperti nugget atau sosis.
Namun, tidak semua olahan masuk kategori “buruk”. Dalam ilmu gizi, makanan olahan justru memiliki rentang yang sangat panjang — dari yang minim proses hingga sangat kompleks.
Untuk membedakannya, para ahli gizi menggunakan sistem klasifikasi yang dikenal dengan NOVA Classification, dikembangkan oleh peneliti dari Universitas São Paulo, Brasil. Sistem ini membagi makanan menjadi empat kelompok besar:
- Unprocessed atau Minimally Processed Food
Yaitu bahan alami seperti buah, sayur, biji-bijian, telur, dan daging segar yang hanya mengalami sedikit perubahan, misalnya dicuci, dipotong, dibekukan, atau dikeringkan tanpa tambahan zat lain.
- Processed Culinary Ingredients
Termasuk bahan dapur yang berasal dari alam, seperti minyak, gula, garam, atau mentega. Biasanya digunakan untuk memasak bahan pangan utama.
- Processed Food
Makanan yang dibuat dengan menambahkan garam, gula, minyak, atau bahan lain untuk memperpanjang daya tahan atau meningkatkan cita rasa. Contohnya ikan asin, keju, roti, dan ayam bumbu siap goreng.
- Ultra Processed Food (UPF)
Inilah kategori yang paling banyak disalahpahami. Makanan ultra-proses adalah hasil rekayasa industri yang menggunakan berbagai bahan tambahan seperti pewarna, penguat rasa, pemanis buatan, stabilizer, hingga bahan sintetis yang sulit ditemukan di dapur rumahan. Contohnya:- Minuman soda dan energy drink,
- Camilan instan tinggi MSG,
- Mi instan dengan bumbu kimia,
- Sosis atau nugget dengan kadar daging rendah,
- Kue kering pabrikan dengan pengawet sintetis.
Jadi, kuncinya bukan di bentuk atau suhu penyimpanannya, melainkan seberapa jauh makanan itu diubah dari bentuk alaminya dan seberapa banyak bahan tambahan yang digunakan.
Apakah Frozen Food Selalu Ultra Proses? Tidak!
Label “frozen food” atau “makanan beku” sering disalahartikan sebagai produk yang penuh bahan kimia dan pengawet. Padahal, pembekuan justru merupakan salah satu cara alami untuk mempertahankan kesegaran bahan pangan tanpa perlu menambahkan pengawet sintetis.
Teknologi pembekuan bekerja dengan menurunkan suhu makanan hingga di bawah titik beku air (biasanya sekitar -18°C). Pada suhu ini, aktivitas mikroorganisme penyebab pembusukan berhenti. Hasilnya, makanan bisa bertahan lebih lama tanpa kehilangan banyak nutrisi, aroma, maupun tekstur.
Berbeda dengan produk ultra-proses yang memerlukan tambahan bahan kimia untuk meniru rasa dan bentuk aslinya, frozen food yang diproses secara benar tetap mempertahankan keaslian bahan utama.
Misalnya, ayam karaage atau katsu beku yang hanya melalui proses:
- Pemilihan daging ayam segar,
- Pemotongan dan marinasi dengan bumbu alami,
- Pelapisan tepung,
- Penggorengan ringan (pre-frying) untuk mengunci rasa,
- Pembekuan cepat (quick freezing) agar kesegaran terjaga.
Kelima tahap ini tergolong processed food biasa, bukan ultra-proses, karena tidak menggunakan bahan tambahan sintetis yang kompleks.
Produk Frozen Food Amazy yang Alami dan Aman
Salah satu contoh produk frozen food yang patut dijadikan acuan adalah Amazy Frozen Food — brand yang dikenal dengan kualitas ayam karaage dan chicken katsu-nya.
- Daging Ayam Pilihan
Amazy hanya menggunakan daging ayam segar pilihan dari peternakan yang diawasi ketat. Daging ayam tidak mengalami proses kimia apapun selain pemotongan, pencucian, dan pembumbuan. Dengan demikian, kandungan protein alaminya tetap terjaga.
- Bumbu Alami, Tanpa Pengawet
Setiap potongan ayam dibumbui menggunakan rempah-rempah alami seperti bawang putih, lada, jahe, dan sedikit garam untuk rasa gurih seimbang. Tidak ada tambahan MSG sintetis, pewarna buatan, ataupun bahan pengawet kimia. Keawetan produk dijaga melalui sistem pembekuan cepat, bukan bahan tambahan kimia.
- Proses Higienis dan Aman
Proses produksi Amazy dilakukan di fasilitas berstandar tinggi dengan sistem Good Manufacturing Practice (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Dengan standar ini, setiap tahapan produksi — mulai dari pengolahan bahan mentah hingga pengemasan — dipantau untuk mencegah kontaminasi mikroba atau penurunan mutu.
- Gizi Terjaga
Berbeda dengan makanan ultra-proses yang sering kali tinggi lemak jenuh, gula, dan garam, produk Amazy tetap menjaga keseimbangan gizi. Ayam karaage atau katsu dari Amazy memiliki kandungan protein tinggi dan lemak yang wajar, cocok untuk konsumsi keluarga sehari-hari.
- Praktis Tanpa Kehilangan Nilai Gizi
Makanan beku Amazy juga menjawab kebutuhan masyarakat modern yang ingin cepat namun tetap sehat. Cukup digoreng sebentar atau dipanggang, produk ini sudah siap saji tanpa perlu bumbu tambahan.
Jadi, praktis tidak selalu berarti ultra-proses. Dengan bahan alami dan teknik pengawetan alami (pembekuan cepat), Amazy menjadi contoh nyata bahwa frozen food bisa tetap sehat dan berkualitas.
Mengapa Banyak Orang Salah Paham?
Kesalahpahaman tentang frozen food sering muncul karena dua hal:
- Citra Makanan Siap Saji di Pasar
Banyak produk frozen yang beredar di pasaran memang tergolong ultra-proses—misalnya nugget murah dengan daging rendah, tepung tinggi, dan penguat rasa sintetis. Inilah yang membentuk persepsi negatif di masyarakat.
- Kurangnya Edukasi tentang Proses Pangan
Tidak semua orang memahami bahwa pembekuan adalah cara pengawetan alami. Kata “beku” sering dikaitkan dengan “awet karena bahan kimia”, padahal justru sebaliknya. - Tren “Clean Eating” yang Kadang Berlebihan
Gerakan makan sehat kadang menolak segala bentuk makanan olahan tanpa mempertimbangkan konteks. Padahal, tidak semua proses berarti buruk. Beberapa teknik seperti fermentasi, pasteurisasi, atau pembekuan justru membantu menjaga keamanan dan nutrisi makanan.
Bagaimana Menilai Apakah Produk Termasuk Ultra-Proses?
Untuk membedakan mana yang masih tergolong olahan sehat dan mana yang sudah ultra-proses, Anda bisa melihat label kemasan dan daftar bahan (ingredient list).
Berikut panduannya:
- Bahan yang dikenali: Jika bahan-bahannya terdengar seperti bahan dapur biasa (ayam, bawang putih, tepung, garam, lada), produk itu masih tergolong processed food
- Bahan aditif berlebihan: Jika banyak istilah kimia seperti sodium nitrite, flavor enhancer, emulsifier, stabilizer, artificial color, maka kemungkinan besar produk itu ultra processed.
- Proses alami vs sintetis: Cek juga apakah produk diawetkan dengan pembekuan atau dengan zat kimia. Pembekuan alami jauh lebih aman.
- Rasa dan tekstur alami: Produk yang masih mempertahankan bentuk dan rasa bahan aslinya (misalnya potongan ayam nyata, bukan daging giling campur tepung) biasanya lebih sehat.
Frozen Food Justru Solusi Gaya Hidup Modern
Dalam kehidupan modern yang serba cepat, frozen food bisa menjadi solusi praktis tanpa mengorbankan kualitas gizi, selama kita bijak memilih. Produk seperti ayam karaage dan katsu Amazy membuktikan bahwa kepraktisan bisa sejalan dengan prinsip makan sehat.
Beberapa keuntungan utama frozen food alami:
- Hemat waktu: cocok untuk keluarga atau pekerja sibuk.
- Minim pemborosan: bisa disimpan lama tanpa rusak.
- Kandungan nutrisi tetap terjaga: pembekuan cepat mengunci vitamin dan protein.
- Bebas pengawet sintetis: karena daya tahan diperoleh secara alami dari suhu beku.
Dengan kata lain, frozen food bukan musuh kesehatan — justru bisa menjadi jembatan antara kebutuhan gizi, rasa, dan kepraktisan.
Mari Bijak Menilai, Bukan Menghakimi
Menyamakan semua frozen food dengan ultra processed food jelas keliru. Pembekuan hanyalah metode penyimpanan alami, bukan indikator tingkat proses kimia.
Produk seperti Amazy Karaage dan Katsu menunjukkan bahwa makanan olahan bisa tetap sehat, bergizi, dan aman, selama dibuat dari bahan segar dan bumbu alami tanpa bahan tambahan sintetis.
Jadi, sebelum menilai sebuah produk, biasakan membaca label, memahami prosesnya, dan melihat reputasi produsennya.
Karena pada akhirnya, bukan “frozen”-nya yang menentukan sehat atau tidak — tetapi niat produsen dalam menjaga keaslian rasa dan kualitas bahan bakunya.
PT Magfood Amazy Internasional
Jalan Duren Tiga Raya No. 46 Pancoran, Jakarta Selatan, Indonesia 12760
Phone: +6221 7919 3162 / 79195134
Fax: +6221 7919 5364
Hotline: +62816866251 / +628111347161
Email: magfood@cbn.net.id