Suasana Baru dalam Menyongsong Purnabakti
Masa purnabakti seringkali menimbulkan rasa campur aduk bagi pegawai. Di satu sisi, ada kebanggaan karena telah menuntaskan masa pengabdian, namun di sisi lain muncul pula kegelisahan akan bagaimana mengisi hari-hari setelah pensiun. Tidak sedikit yang merasa khawatir kehilangan rutinitas, sumber penghasilan, atau bahkan jaringan sosial yang selama ini didapatkan dari dunia kerja. Oleh sebab itu, diperlukan perencanaan yang matang agar masa purnabakti tetap bisa dijalani dengan sehat, bahagia, dan produktif.
PT PLN (Persero) menyadari bahwa pegawai adalah aset berharga yang layak mendapat pendampingan hingga akhir masa kerjanya. Melalui Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan (UPDL) Pandaan, PLN menginisiasi program Pembekalan Masa Purnabakti, sebuah langkah nyata untuk mempersiapkan pegawai menghadapi fase kehidupan baru. Program ini tidak hanya berfokus pada aspek mental dan emosional, tetapi juga pada pembekalan keterampilan praktis yang dapat dijadikan bekal usaha setelah pensiun.
Tahun 2025 menjadi momen penting dengan terselenggaranya Pelatihan Entrepreneurship Bisnis Frozen Food Batch 5. Tema ini dipilih bukan tanpa alasan. Bisnis frozen food tengah menjadi salah satu sektor kuliner dengan pertumbuhan signifikan. Perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin menginginkan makanan praktis, higienis, dan tahan lama menjadikan frozen food sebagai pilihan utama. Produk ini tidak hanya diminati di pasar lokal, tetapi juga memiliki peluang ekspor yang besar. Dengan pasar yang begitu menjanjikan, bisnis frozen food menjadi opsi usaha yang cocok untuk para purnabakti.
Untuk mewujudkan tujuan ini, PLN menggandeng PT Magfood Amazy Internasional, perusahaan yang telah lama berkiprah di dunia kuliner, khususnya frozen food dan bumbu tabur. Magfood dikenal dengan pengalaman panjang dalam mengembangkan produk makanan, melakukan riset pasar, hingga memberikan pelatihan kewirausahaan. Dengan keterlibatan Magfood, pelatihan tidak hanya bersifat teoritis, melainkan juga aplikatif dan sesuai dengan kondisi pasar nyata.
Pelatihan yang berlangsung selama empat hari, baik secara daring maupun luring, memberikan pengalaman lengkap kepada peserta. Mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang strategi bisnis, tetapi juga berkesempatan mencoba langsung proses produksi frozen food, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan modern. Lebih jauh, pelatihan ini juga menekankan pentingnya pemasaran digital, sebuah keterampilan yang kini wajib dimiliki agar usaha bisa bertahan dan berkembang.
Bagi PLN, program ini adalah bentuk apresiasi sekaligus tanggung jawab moral terhadap para pegawai yang telah mengabdi. Sedangkan bagi Magfood Amazy Internasional, kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen dalam mendukung lahirnya wirausahawan baru di bidang kuliner. Harapannya, pelatihan ini menjadi awal perjalanan baru yang penuh semangat bagi para peserta, membuktikan bahwa pensiun bukanlah akhir, melainkan kesempatan untuk membuka babak baru kehidupan dengan lebih mandiri, produktif, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Para Instruktur: Sahabat dan Pemandu
Magfood Amazy Internasional menurunkan tim instruktur andal, termasuk Yanti Melianty selaku Direktur, Noverina Rahma Andini, Abdul Rosidin, serta tim R&D dan pemasaran. Mereka bukan sekadar pengajar, tetapi juga menjadi sahabat diskusi yang sabar menjawab setiap pertanyaan peserta.
Kehadiran instruktur ini membuat suasana pelatihan lebih hidup. Materi yang awalnya terkesan teknis menjadi mudah dipahami. Bahkan beberapa peserta menyampaikan bahwa penjelasan mereka begitu jelas sehingga menambah keyakinan untuk berwirausaha.
Hari Pertama: Mengenal Peluang dan Potensi
Pada 11 Juni 2025, sesi daring dimulai. Instruktur dari Magfood Amazy Internasional memperkenalkan gambaran besar tentang dunia kuliner dan potensi bisnis makanan beku. Para peserta yang mengikuti dari rumah tampak serius menyimak. Mereka diajak memahami bahwa permintaan produk frozen food terus meningkat seiring dengan gaya hidup praktis masyarakat modern.
Diskusi interaktif pun berlangsung. Peserta tak segan mengajukan pertanyaan, mulai dari skala modal awal, jenis produk yang paling diminati, hingga strategi penjualan di era digital. Instruktur menjawab dengan jelas, memberikan tips yang langsung bisa diterapkan.
Hari Kedua: Belajar dari Resep hingga Strategi Pemasaran
Masih secara daring, 12 Juni 2025 diisi dengan materi yang lebih teknis. Peserta dikenalkan pada berbagai resep frozen food populer, seperti bakso ikan, otak-otak, hingga dimsum. Tidak hanya teori, instruktur juga menayangkan video praktik pembuatan agar peserta bisa memahami langkah-langkahnya.
Sesi siang dilanjutkan dengan materi pemasaran. Fotografi produk, desain kemasan, hingga pemanfaatan digital marketing menjadi fokus. “Kemasan adalah wajah produk kita, sedangkan foto yang menarik bisa menjadi magnet penjualan,” ujar salah satu instruktur, yang langsung disambut anggukan para peserta.
Hari Ketiga: Praktik Lapangan di Pandaan
Pada 17 Juni 2025, suasana berbeda terasa. Sebanyak 34 peserta hadir langsung di UPDL Pandaan. Senyum dan semangat peserta begitu nyata. Di hari itu, peserta akhirnya mencoba sendiri membuat produk frozen food. Dengan arahan instruktur, peserta dibagi dalam kelompok kecil dan mulai mengolah bahan menjadi produk siap beku.
Tawa dan canda terdengar ketika beberapa peserta berusaha mempraktikkan teknik vacuum packaging. Meski ada yang kesulitan, suasana belajar justru terasa semakin hangat. “Ternyata membuat dimsum tidak sesulit yang saya bayangkan. Kalau dilatih, ini bisa jadi usaha yang menarik,” komentar salah satu peserta.
Hari Keempat: Kunjungan Usaha di Surabaya
Pelatihan ditutup pada 18 Juni 2025 dengan kunjungan ke salah satu usaha frozen food di Surabaya. Peserta melihat langsung bagaimana bisnis dijalankan, mulai dari produksi skala lebih besar, pengemasan profesional, hingga distribusi ke pasar modern. Momen ini menjadi inspirasi tersendiri. Beberapa peserta bahkan langsung berdiskusi tentang rencana usaha setelah pensiun.
Suara Peserta: Harapan dan Kesan
Mayoritas peserta mengaku puas dengan pelatihan ini. Mereka merasa mendapat bekal nyata untuk menyongsong masa pensiun. Namun ada juga masukan agar kegiatan seperti ini bisa dilakukan lebih awal, sekitar tiga hingga lima tahun sebelum pensiun, sehingga persiapan usaha lebih matang.
Dari sisi teknis, peserta mengapresiasi materi dan instruktur yang dinilai kompeten. Beberapa hanya berharap durasi praktik diperpanjang dan lebih banyak dilakukan secara tatap muka.
Data Evaluasi: Bukti Nyata Keberhasilan
Evaluasi yang diisi 34 peserta menunjukkan hasil positif:
- 74% menilai pelatihan sangat bermanfaat.
- 97% menyatakan tujuan pelatihan tercapai.
- 94% merasa mendapat banyak informasi baru.
- 100% menilai kualitas materi baik hingga sangat baik.
Angka ini menjadi bukti bahwa program benar-benar memberikan dampak nyata.
Dokumentasi: Potret Semangat Purnabakti
Foto-foto kegiatan memperlihatkan bagaimana peserta begitu antusias. Dari layar laptop saat sesi daring hingga keceriaan di dapur praktik, semuanya terekam indah. Momen kebersamaan ini menjadi simbol bahwa pensiun bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru.
Pelatihan Entrepreneurship Bisnis Frozen Food Batch 5 bersama PLN UPDL Pandaan dan PT Magfood Amazy Internasional menjadi bukti nyata bahwa purnabakti bisa disambut dengan optimisme. Dengan bekal keterampilan, pengetahuan, dan semangat baru, para peserta kini siap menatap masa depan dengan produktif.
PLN dan Magfood Amazy Internasional patut berbangga, karena bersama-sama telah mencetak calon wirausaha baru di bidang frozen food. Sebuah langkah kecil yang akan memberi dampak besar bagi kehidupan para purnabakti, sekaligus kontribusi bagi dunia usaha di Indonesia.
PT Magfood Amazy Internasional
Jalan Duren Tiga Raya No. 46 Pancoran, Jakarta Selatan, Indonesia 12760
Phone: +6221 7919 3162 / 79195134
Fax: +6221 7919 5364
Hotline: +62816866251 / +628111347161
Email: magfood@cbn.net.id
